Februari 16, 2012 | By: tiiadhiitya

sweet sixteen

Bertambahnya usia sungguh sangatlah berarti bagi setiap orang apalagi yang ke-16, usia itulah yang di anggap usia remaja. Di usia itu para remaja sering mencoba sesuatu hal yang belum pernah dia lakukan. Begitu juga dengan Lyla gadis kota yang mempunyai orang tua overprotective terhadapnya.

Di saat ultahnya ke-16 yang kebetulan bertepatan pada hari sabtu dia merayakan ultahnya itu dengan pergi bersama teman-temannya sampai hampir larut malam.

Pada saat sampai dirumah temenya lyla melihat sesosok pria yang pernah hadir di hidupnya sedang bergurau mesra bersama seorang gadis yang tak lyla kenal. Saat itu, tiba-tiba air mata lyla keluar membasahi pipinya. Dia merasa terpukul akan kejadian itu dan ingin cepat-cepat meninggalkan rumah temennya tapi, apadaya temen-temennya dia belum semua pada hadir.

Akhirnya, menit kemudian temen-temennya lyla pada hadir termasuk kakak sepupunya. Tanpa membuang waktu lylapun segera mengajak semunya meninggalkan tempat itu.

Saat itu lyla berboncengan dengan salah satu teman sepupunya itu yang bernama dhani. Saat itu juga, lyla begitu sebel dengan dhani kerena dia sangat cuek dan pendiam. Namun, didasar hatinya yang terdalam dia masih sedih karena tak bisa bersama pria yang pernah hadir di hidupnya. Kekecewaan dan penyesalan kini ada di hati lyla.


Hampir sampai ditempat yang dia tujuh di tepi jalan lyla melihat seorang pria yang pernah mengisi hatinya yang sampai saat ini lyla masih sayang dengan dia. Disitu, dia sangat sedih sekali dan tanpa dia sadari air matanya kembali jatuh kerena dia teringat akan masa lalunya dulu.

Tak jauh dari tempat dimana dia ketemu dengan mantan pacarnya, lyla beserta teman-temanya berhenti karena disitu adalah tempat yang tepat untuk mereka menikmati indahnya malam hari dengan hanya di terangi lampu yang samar-samar, bintang dan bulan yang bersinar terang di atas langit.

Semua teman-teman sepupunya pada heran dengan ikutnya lyla pada malam minggu itu yang sebelumya dia tidak pernah keliatan.

Tanpa terasa jarum jam sudah menunjukkan pukul 21.15, yang mengharuskan mereka untuk pergi meninggalkan tempat itu dan menuju tempat balapan liar yang segera dimulai. Saat itu lyla begitu senang karena dia bisa bersama rizal sesosok pria yang dilihatnya saat di rumah temannya.

Sesampainya di tempat balapan liar itu lyla cepat-cepat turun dari kendaraan yang di naikinya itu dan menarik rizal turun untuk meramaikan suasana saat itu.

Bagi lyla waktu begitu cepat berlalu. Jam alarm lyla berbunyi yang mengingatkan lyla untuk segera pulang karena sudah hampir tengah malam.

Lyla pun mengajak agung kakak sepupunya, rizal dan pacarnya agung untuk segera pulang. Ketika itu lyla tak mau menyia-nyiakan waktu yang tinggal sedikit bersama rizal. Dia mencoba untuk mengobrol dengan rizal.

Sesampainya dirumah lyla langsung menuju kamarnya karena  takut dimarahi orang tuanya pulang larut malam. Saat dikamar, lyla beranggapan bahwa ulang tahunnya saat ini adalah ulang tahun yang sangat menyenangkan bagi dirinya. Lyla begitu senang tadi dapat ikut hangout bareng sama temen-temennya sampai-sampai dia seperti orang gila senyum-senyum sendiri gak jelas dan sampai sekarang dia tak dapat tidur karena masih keingetan tadi.

“aku tak mau tidur karena aku gak mau melupakan masa-masa bahagiaku tadi yang hanya sebentar.” Itulah yang dia katakan pada bulan dan bintang sambil menatap gelapnya langit dijendela kamarnya.

0 komentar:

Posting Komentar